“Sinkronisasi Perencanaan Pengelolaan Taman Nasional Kutai untuk IKLH Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Kutai Timur, Taman Nasional Kutai untuk PDB Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur, Bentang Alam Wehea Kelay untuk IKLH Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur, Tahura Bukit Soeharto untuk IKLH Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahura Bukit Soeharto untuk Forest City IKN“

Pada hari Kamis, 10 Oktober 2024 P3E Kalimantan melalui Bidang Koordinasi Perencanaan telah melakukan ekspose hasil sinkronisasi perencanaan pengelolaan Taman Nasional Kutai untuk pencapaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur, serta PDB sektor wisata alam untuk Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur. Dilakukan juga ekspose sinkronisasi perencanaan pengelolaan Bentang Alam Wehea Kelay untuk pencapaian IKLH Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur serta sinkronisasi perencanaan pengelolaan Tahura Bukit Soeharto untuk pencapaian IKLH Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Pada bagian akhir, dilakukan ekspose simulasi kontribusi Tahura Bukit Soeharto untuk Forest City IKN dari target 65% tutupan hijau kawasan lindung di wilayah Otorita IKN.

Acara ini berlangsung di Aula Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Samarinda dan dibuka oleh Ishak Yassir, Kepala Pusat Pengedalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan. Hadir dalam acara ini perwakilan dari Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi Ditjen KSDE, Perwakilan dari Otorita IKN, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Kehutanan Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Lingkungan Hidup dan Bappeda Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Berau, dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) serta UPTD Tahura Bukit Soeharto, UPT KLHK lingkup Provinsi Kalimantan Timur, Universitas Mulawarman, dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara yang hadir secara luring maupun daring.  

Dalam sambutannya, Ishak Yassir mengatakan “Perlu ada  kerja sama lintas kementerian/lembaga termasuk kerja sama antara Pemerintah Daerah dengan UPT-UPT KLHK untuk dapat mencapai target IKLH Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, tahun ini P3E Kalimantan melalui Bidang Koordinasi Perencanaan Pengendalian Pembangunan telah melakukan analisis sinkronisasi perencanaan di kawasan konservasi TNK dan Tahura Bukit Soeharto serta Bentang Alam Wehea Kelay agar target-target IKLH Pemerintah Daerah dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan”.

Ade Soeharso, selaku Kepala Bidang Koordinasi Perencanaan Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan dan pemateri dalam paparannya secara khusus menyampaikan bahwa: “Perubahan tutupan lahan/hutan berkontribusi  besar terhadap pencapaian IKLH khususnya Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi. Pada kasus ini, Taman Nasional Kutai, Tahura Bukit Soeharto, dan Bentang Alam Wehea Kelay, telah berkontribusi sangat singnifikan terhadap pencapaian IKTL Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Berau, dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Oleh karena itu, penting adanya kerja sama antara Balai TN Kutai, UPTD Tahura Bukit Soeharto, dan Forum Kerja Sama Bentang Alam Wehea Kelay dengan Pemerintah Daerah”.

Setelah kegiatan ekspose ini, berdasarkan saran dan masukan dari stakeholder yang hadir akan dilakukan penambahan dan penajaman hasil sinkronisasi perencanaan oleh tim. Diharapkan dokumen akhir dapat memberikan rekomendasi teknis dan rujukan bagi stakeholder terkait dalam upaya pengelolaan  lingkungan hidup dan kehutanan yang lebih baik khususnya di Taman Nasional Kutai, Tahura Bukit Soeharto, dan Bentang Alam Wehea Kelay.