SAMARINDA, P3EK – Kabid Evaluasi Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, Heri Susanto dinobatkan sebagai peserta terbaik II dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III tahun 2024 di Puslatbang Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara (KDOD LAN).
Heri yang menginisiasi aksi perubahan Si Berkat LH (Kolaborasi Bersama Masyarakat Tingkatkan Kualitas Lingkungan Hidup) memperoleh predikat sangat memuaskan.
Penghargaan tersebut diumumkan di kampus Puslatbang KDOD LAN, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (23/11/2024).
Si Berkat LH merupakan terobosan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Ekoregion Kalimantan melalui kolaborasi dengan masyarakat. Program ini mengedepankan pendekatan evaluasi berbasis tapak, pembinaan masyarakat, kolaborasi antar pihak, dan layanan evaluasi dengan mengintegrasikan empat indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH), yaitu Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL), dan Indeks Kualitas Ekosistem Gambut (IKEG),
Inovasi yang diimplementasikan salah satunya adalah penyediaan layanan evaluasi capaian IKLH yang terintegrasi dengan website P3E Kalimantan. Hal tersebut akan membuka akses bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam evaluasi kualitas lingkungan hidup. Selain itu, inovasi yang diciptakan berupa mekanisme evaluasi sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan evaluasi secara mandiri.
Kepala P3E Kalimantan sekaligus mentor dari Heri Susanto, Dr. Ishak Yassir, S.Hut., M.Si mengatakan bahwa terobosan dan inovasi Si Berkat LH ini diharapkan semakin memperkuat peran dan eksistensi P3E Kalimantan dalam mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik di Ekoregion Kalimantan.
“Saya Kepala P3E Kalimantan dan juga sebagai mentor, mendukung terobosan inovasi Si Berkat LH. Inovasi ini mendukung peningkatan fungsi P3E Kalimantan, khususnya dalam pelaksanaan evaluasi penerapan pengendalian pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di wilayah Ekoregion Kalimantan”.
Lebih lanjut, kata Ishak, capaian IKLH baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota masih dihadapkan beberapa tantangan dan kendala, diantaranya yaitu belum tersedianya layanan evaluasi dan mekanisme dalam melakukan evaluasi terhadap capaian IKLH yang terintegrasi.
“Menjawab persoalan tersebut, terobosan inovasi yang dibuat ini (Si Berkat LH, red) adalah sangat strategis dan dapat menjadi solusi yang cocok yang diharapkan oleh semua pihak dengan menyediakan layanan evaluasi untuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terutama dalam menguatkan mekanisme evaluasi capaian IKLH yang akan menghasilkan rekomendasi berupa program yang lebih terukur dan terarah,” tuturnya.
Sementara itu, Heri Susanto mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kerja sama dalam melahirkan terobosan Si Berkat LH. Kendatipun belum sempurna, pihaknya berharap Si Berkat LH menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kalimantan.
“Jadi, kita menyediakan layanan evaluasi yang bisa diakses di website P3E Kalimantan. Sehingga semua Pemerintah Daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota bisa menggunakan layanan tersebut jika ingin koordinasi dan konsultasi,” kata Heri.
Lebih jauh, jelas dia, manfaat Si Berkat LH tidak hanya dirasakan P3E Kalimantan dan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota, tetapi juga oleh masyarakat luas. Sebab, program ini mendukung pencapaian sasaran strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang baik.
“Terobosan aksi kolaborasi yang sudah kita lakukan di Palangkaraya adalah melakukan penuangan eco-enzym, aksi bersih sampah, dan penyerahan 10 unit alat pengolahan sisa makanan rumah tangga. Kemudian, Pemerintah Kabupaten Mempawah dan Pemerintah Kabupaten Barito Timur telah memanfaatkan layanan evaluasi dengan melakukan koordinasi dan konsultasi tentang capaian IKLH,” tambahnya.(*)
No responses yet