You are currently viewing 25 Tahun Dinamika Tutupan Hutan Ekoregion Kalimantan

25 Tahun Dinamika Tutupan Hutan Ekoregion Kalimantan

Keberhasilan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sangat erat berkaitan dengan kualitas lingkungan hidup secara utuh dan menyeluruh. Kualitas lingkungan hidup sendiri sangat bergantung pada bagaimana kondisi kualitas air, kualitas udara dan penutupan hutan di suatu wilayah tertentu. Ketiga faktor di atas adalah indikator kunci bagi mutu lingkungan hidup. Berikut ini kami akan memberikan gambaran dan informasi tentang salah satu indikator tersebut yakni penutupan hutan, di Ekoregion Kalimantan.

Data Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (2015) mengungkapkan bahwa Ekoregion Kalimantan terbagi habis ke dalam 23 tipe penggunaan dan penutupan lahan, yang semuanya dikelompokkan ke dalam kelompok lahan hutan dan lahan bukan hutan. Lahan hutan terdiri dari hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, hutan mangrove primer, hutan rawa primer, hutan tanaman, hutan mangrove sekunder, dan hutan rawa sekunder. Sedangkan lahan bukan hutan terdiri dari belukar, perkebunan, pemukiman, tanah terbuka, awan, savanna/ padang rumput, badan air, belukar rawa, pertanian lahan kering, pertanian lahan kering campur, sawah, tambak, bandara/pelabuhan, trans-migrasi, pertambangan dan rawa. Gambar 1 menunjukan kondisi penggunaan dan penutupan lahan di Ekoregion Kalimantan dari periode tahun 1990, 2000, 2009, sampai 2014.

Leave a Reply