You are currently viewing Menteri LHK Ajak Green Ambassador Bersama Lakukan Kerja Nyata yang Berbobot
Menteri LHK menyerahkan langsung SK Green Ambassador kepada 71 siswa dan kader konservasi di Provinsi Kalimantan Timur.(foto Humas KLHK)

Menteri LHK Ajak Green Ambassador Bersama Lakukan Kerja Nyata yang Berbobot

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyerahkan petikan SK Green Ambassador kepada 71 siswa dan kader konservasi di Provinsi Kalimantan Timur. Petikan SK diserahkan langsung oleh Menteri Siti kepada 5 orang perwakilan Green Ambassador.

Menteri Siti menyampaikan Green Ambassador merupakan representasi dari interaksi KLHK kepada publik. Ia mengatakan bahwa urusan KLHK itu paling banyak bersentuhannya dengan masyarakat, selain tentu saja dengan alam.

“Oleh karena itu, pilihannya tidak ada lain yaitu kita bekerja nyata bersama-sama dengan masyarakat melalui tangan-tangan Green Ambassador,” kata Menteri Siti dalam catatannya usai menyerahkan kutipan SK Green Ambassador di Balikpapan, Kaltim, pada Rabu malam (20/12).

Menteri Siti menyampaikan generasi muda memiliki peran penting khususnya dalam pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam. Oleh karenanya, para Green Ambassador ini dibekali pengetahuan untuk memahami situasi dan kondisi obyektif yang terjadi dengan lingkungan hidup dan persoalan sumber daya alam.

Ia juga mengajak para Green Ambassador untuk terlibat langsung dalam berbagai aksi nyata yang berbobot. Ia menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada para Green Ambassador yang sudah bersama Presiden Jokowi bekerja menanam pohon di lokasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menteri Siti menyatakan kerja-kerja seperti menanam pohon ini akan terus lanjut dilakukan bersama para Green Ambassador.

“Saya setuju dengan aksi yang nyata, tapi lebih dari itu, yakni aksi nyata yang berbobot dalam berbagai aktivitas,” ujarnya.

Green Ambassador ini juga ada dilibatkan bersama-sama di dalam sistem pengambilan keputusan, melalui sistem simpul binaan di UPT KLHK. Menteri Siti mengatakan sejauh ini mereka terlibat sudah cukup dalam, dan akan lebih dalam lagi baik dalam inward maupun outward looking.

“Inward/ke dalam, yaitu bagaimana di Indonesia kita mengatur, mengelola, mempelajari, melihat, memutuskan. Itu namanya inward looking, ke dalam. Selaim itu juga mempelajari pandangan pihak lain tentang Indonesia. Itu outward looking namanya. Inward dan outward looking menjadi sangat penting,” katanya.

Lebih lanjut, Menteri Siti menyampaikan selain pengambilan keputusan, terkait elemen masyarakat itu yang paling penting juga banyak seperti keteladanan, keterampilan, dan wawasan. Selain memahami, juga harus memiliki berani. Dan yang tidak kalah penting yaitu menjaga kepercayaan.

“Apa yang bisa lakukan kedepan, selain memiliki pengetahuan, para Green Ambassador juga memiliki jejaring kerja, sekaligus mendapat kesempatan untuk berjejaring, saling membagi pengetahuan, kearifan lokal, dan berbagi inisiatif,” ujarnya.

Kemudian, penting bagi mereka untuk mendapat pembekalan civic education, artinya bagaimana cara bertatanegara, berpemerintahan. Jadi bukan hanya soal lingkungan, tetapi bagaimana tata pemerintahan itu pada konteks lingkungannya. Jadi itu juga yang menjadikan aksi nyata yang berbobot.

“Diharapkan dengan civic education itu, anda betul-betul menjadi Green Ambassador yang membawa aspirasi masyarakat,” ungkapnya.

Menteri Siti menyampaikan terimakasih juga kepada seluruh UPT KLHK yang telah bersama-sama menjaga dan menjalankan program Green Ambassador. Ia berharap Kaltim dapat menjadi contoh yang baik dalam interaksi UPT dengan Green Ambassador.

Terakhir, Menteri Siti menyatakan KLHK memberikan ruang seluas-luasnya untuk publik. Karena governance itu bagaimana organisasi pemerintahan bekerja internal maupun eksternal secara terbuka, bisa dilihat dengan “terang”, dan masyarakat dapat berpartisipasi.

“Jadi mari kita wujudkan nyata tentang hal-hal yang kita lakukan ini. Jangan lupa terus berjuang. Aspirasinya terus kami tunggu. Saya dan tim juga akan terus melakukan improvement,” ujar Menteri Siti menutup catatannya.

Di Provinsi Kalimantan Timur, tercatat jumlah Green Ambassador adalah sebanyak 71 orang yang berasal dari 18 siswa dari Simpul Belajar Balai Taman Nasional Kutai, 18 siswa dari Simpul Belajar Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Mahakam Berau, 20 siswa dari Simpul Belajar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, 14 siswa dari Simpul Belajar P3E Kalimantan dan 1 orang Green Ambassador dari Kader Konservasi Alam.

Turut hadir pada acara ini Sekretaris Jenderal Kementerian LHK Bambang Hendroyono, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Dyah Murtiningsih, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Agus Justianto, Penasihat Senior Menteri LHK sekaligus Ketua Institut Hijau Indonesia Chalid Muhammad, para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama KLHK, para Kepala UPT KLHK di Kalimantan Timur, dan para penerima petikan SK Green Ambassador.(*)

Sumber: ppid klhk

Texandi

Pranata Humas P3E Kalimantan

Leave a Reply