You are currently viewing Semangat P3E Kalimantan Mengawal Program Adipura Tahun 2022

Semangat P3E Kalimantan Mengawal Program Adipura Tahun 2022

Pada minggu pertama paska libur hari raya Idul Fitri (11/5), Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E Kalimantan) berpartisipasi aktif dalam pembinaan Kabupaten/Kota lingkup Provinsi Kalimantan Timur terkait program Adipura yang diselenggarakan oleh DLH Provinsi Kalimantan Timur bertempat di SwissBell Hotel – Balikpapan.

Adipura adalah instrumen pengawasan kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau dalam mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang bersih, teduh dan berkelanjutan (P.76 / 2019). Adipura merupakan program unggulan KLHK agar Pemerintah Kabupaten / Kota menerapkan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Program ini memiliki tujuan diantaranya untuk memotivasi Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha mewujudkan kota berkelanjutan (sustainable city), dan untuk mendorong penerapan pengelolaan sampah terpadu dari hulu ke hilir disetiap Kabupaten/Kota. Ruh program ini ialah menurunkan timbulan sampah terutama domestik serta menciptakan kultur masyarakat yang mencintai kebersihan lingkungan.

Pada kegiatan yang dihadiri oleh DLH Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur ini, Kepala P3E Kalimantan Dr. Mini Farida, S.T.,M.Si selaku narasumber menyampaikan kebijakan tentang pengelolaan sampah dan arahan-arahan dalam pelaksanaannya. Beliau menyampaikan pentingnya Jakstada serta siap membantu/menfasilitasi daerah yang belum menyusun dokumen tersebut. “Jakstrada adalah dokumen perencanaan, seharusnya langsung dilaksanakan, Tugas provinsi melakukan pendampingan Kab/Kota, tidak hanya mengecek Kab/Kota yang belum menyusun Jakstrada, tetapi juga yang belum melaksanakan Jakstrada yang telah disusun,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Dr. Mini Farida, S.T.,M.Si juga menginformasikan bahwa sampai saat ini negara kita masih mengimpor sampah plastik untuk memenuhi kebutuhan industri daur ulang, padahal di setiap TPA banyak sekali sampah plastik, jika saja unit-unit Bank Sampah terbangun dan aktif, maka tidak perlu impor sampah plastik. “Berdasarkan data timbulan sampah tahun 2020, maka rumah tangga harus menjadi konsentrasi kita dalam mengurangi timbulan sampah” ungkapnya. Terakhir beliau menegaskan bahwa Penghargaan Adipura merupakan insentif bagi pemerintah daerah yang telah berkomitmen dan melaksanakan pengelolaan sampah dan RTH dengan baik. (LRY)

Leave a Reply