You are currently viewing P3E KALIMANTAN FASILITASI DIGITALISASI BANK SAMPAH DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

P3E KALIMANTAN FASILITASI DIGITALISASI BANK SAMPAH DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Di era globalisaisi saat ini, digitalisasi berkembang di segala bidang. Bank Sampah yang selama ini menjadi salah satu program yang efektif dalam pengurangan sampah juga didorong untuk memiliki aplikasi berbasis digital. Dalam rangka mendukung digitalisasi Bank Sampah, P3E Kalimantan telah melaksanakan kegiatan fasilitasi digitalisasi Bank Sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara. Digitalisasi Bank Sampah ini diharapkan akan meningkatkan kinerja Bank Sampah dalam mengelola sampah dari nasabah.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3 – 4 Oktober 2022 di Bank Sampah Induk Benuo Taka dan 7 Bank Sampah Unit di Kabupaten Penajam Paser Utara. Bank Sampah Unit tersebut adalah Bank Sampah Mekar Sari, Bank Sampah Mekar Bersama, Bank Sampah Mandiri Bersama, Bank Sampah Anggrek, Bank Sampah Berkah Bersama Waru, Bank Sampah Permai Mandiri  dan Bank Sampah Berkah Bersama Gunung Seteleng. Kegiatan fasilitasi ini dilaksanakan oleh Erwin Bahar dan Agung Priyanto dari Bidang Fasilitasi Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan. Dalam kegiatan fasilitasi ini P3E Kalimantan menggandeng Bank Sampah Griya Luhu yang selama ini telah mengembangkan dan menggunakan aplikasi Bank Sampah. Bank Sampah Griya Luhu selama ini telah memberikan pelatihan kepada Bank Sampah Induk dan Unit di beberapa daerah di Indonesia agar dapat menggunakan aplikasi Bank Sampah.

 Pelatihan ini dipandu oleh Kadek Ayun Wardimas dan I Gede Marta Wiguna dari Bank Sampah Induk Griya Luhu, Gianyar, Bali. Aplikasi Bank Sampah yang dikembangkan Griya Luhu ini terdiri dari 3 (tiga) jenis sesuai fungsinya yakni Aplikasi untuk Bank Sampah Induk, Bank Sampah Unit dan Nasabah. Aplikasi ini saling terintegrasi dalam satu database yang tersimpan dalam server. Hal ini memudahkan dalam rekapitulasi dan pelaporan data sampah yang telah disetor kepada Bank Sampah kepada Dinas Lingkungan Hidup. Dengan aplikasi ini seluruh pencatatan dilakukan secara digital sehingga tidak lagi menggunakan buku tulis. Hal ini tentunya jauh lebih praktis dan hemat selain itu juga ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan kertas yang terbuat dari Pohon.

Aplikasi Bank Sampah ini juga mudah untuk dipelajari dan digunakan sehingga selama pelatihan peserta merasa sangat antusias dalam mempelajari aplikasi ini. Para pengurus bank sampah juga merasa optimis, dengan adanya aplikasi ini maka pengelolaan Bank Sampah akan semakin optimal.

Leave a Reply