You are currently viewing Observasi Lapangan Pembangunan Taman Wisata Mangrove dan Pusat Plasma Nutfah Nasional di IKN

Observasi Lapangan Pembangunan Taman Wisata Mangrove dan Pusat Plasma Nutfah Nasional di IKN

Pada tanggal 23 Mei 2022, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan berpartisipasi dalam observasi lapangan dalam rangka pembangunan Taman Mangrove Teluk Balikpapan (TMTB) dan Pusat Sumber Genetik Plasma Nutfah Nasional. Kunjungan lapangan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada peserta terkait kondisi riil di lapangan sehingga dapat memberikan masukan bagi pengembangan TMTB dan pusat plasma nutfah nasional. Observasi lapangan ini dikuti oleh Kementerian LHK, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, dan Tim Akademisi yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi seperti IPB, UGM ITB, UI, dan UNMUL.

Observasi lapangan diawali dengan melihat kondisi mangrove di Teluk Balikpapan menggunakan speedboat yang akan dikembangkan menjadi taman wisata mangrove. Taman wisata mangrove tersebut nantinya akan dibangun dengan mengintegrasikan daerah Wisata Mangrove Kelurahan Mentawir, Pulau Love yang berdekatan dengan lokasi tumbuhnya golden mangrove (Rhizophora Lamarckii), dan Wilayah Tertentu KPH Meratus. Secara umum, kondisi mangrove di area tersebut masih sangat baik. Hal ini tidak terlepas dari peran masyarakat yang bermitra dengan PT. Inhutani I dan KPH Meratus sebagai pengelola kawasan.

Setelah melakukan observasi mangrove, peserta melanjutkan perjalanan darat dari Pelabuhan Tanjung di Desa Maridan ke Titik Nol IKN dan Persemaian Mentawir. Persemaian yang rencananya akan memiliki luas 32,5 ha dan target produksi sebanyak 15 juta bibit pertahun ini diharapkan dapat menunjang pembangunan hutan tropika basah di wilayah IKN. Di Persemaian Mentawir nantinya juga akan dikembangkan Pusat Plasma Nutfah Nasional. Adapun prioritas koleksi plasma nutfah yaitu jenis tanaman dilindungi, jenis langka, jenis endemik dan jenis tanaman obat. Oleh sebab itu, selain bibit tanaman keras, persemaian ini diharapkan juga dapat mengoleksi dan menyediakan bibit tanaman buah dan obat-obatan, karena Kalimantan kaya dengan berbagai jenis buah dan tanaman obat.

Leave a Reply