Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023 Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan pada tanggal 5 Juni 2023 bertempat di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut.
Peringatan ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Bupati Tanah Laut, Kepala P3E Kalimantan, Kepala UPT KLHK Lingkup Provinsi Kalimantan Selatan, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Forkopimda Prov Kalsel, Forkopimda Kabupaten Tanah Laut, pelaku usaha, Komunitas Lingkungan Hidup dan masyarakat.
Tema peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) Tahun 2023 adalah Beat Plastic Pollution (Solusi untuk Polusi Plastik). Ini untuk terus mengingatkan bahwa permasalahan sampah khususnya sampah plastik masih menjadi tantangan tersendiri di ekoregion Kalimantan dan dunia. Sampah juga menjadi kontributor perubahan iklim. Untuk itulah, pada momen peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023, kampanye terhadap pengelolaan lingkungan hidup terkhusus sampah plastik dan perubahan iklim menjadi fokus perhatian yang sangat serius.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan menyampaikan, pada peringatan hari lingkungan hidup sedunia kali ini, dilakukan aksi bersih – bersih sampah plastik secara serentak dan penanaman pohon di 13 kabupaten kota se-Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan ini sejalan dengan program revolusi hijau yang digagas oleh Gubernur Kalimantan Selatan.
Gubernur Kalimantan Selatan dalam kesempatan yang sama menghimbau bupati/walikota untuk mengajak masyarakat melakukan upaya pencegahan banjir dan karhutla dan menjaga bumi. Semua persoalan termasuk masalah lingkungan dapat diatasi dengan kerjasama semua pihak.
Kepala P3E Kalimantan juga menyampaikan apresiasi atas apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik di Kalimantan Selatan dengan salah satu program ikoniknya adalah “Revolusi Hijau”. Dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023 ini telah dilakukan penandatanganan kerjasama dan komitmen upaya pemulihan dan lahan kritis pesisir; penyerahan bibit Rhizophora Apiculata dari Bapak Gubernur ke kelompok masyarakat setempat, dan diakhiri dengan penanaman pohon bersama sebanyak 7.000 pohon Bakau (Rhizophora apiculata) di areal seluas ±2,5 hektar dengan metode rumpun berjarak.
