You are currently viewing Go Bank Sampah…Go Digital

Go Bank Sampah…Go Digital

Sudahkah kita masing-masing yang ada di ruangan ini mengurangi sampah ?, “demikian pertanyaan dari Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan (P3EK), Dr. Mini Farida Farhum.,ST.,M.Si, dalam sambutan kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pengembangan Digitalisasi Bank Sampah. Selanjutnya Kepala Pusat menyampaikan kunci pengelolaan sampah adalah pengurangan dari sumber oleh karena itu perlu dilakukan oleh setiap orang dan kita yang hadir dalam acara ini adalah fasilitator yang harus berbagi informasi (aplikasi bank sampah digital) kepada masyarakat.  

Kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pengembangan Digitalisasi Bank Sampah ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan efektifitas pengelolaan Bank Sampah melalui pemanfaatan teknologi digital. Kegiatan dalam rangka upaya digitalisasi bank sampah di Kalimantan ini telah diselenggarakan sejak tahun 2022, dimana saat ini sudah ada 2 (dua) daerah, yakni Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara yang sudah menerapkan digitalisasi bank sampah. Kegiatan Sosialisasi dan Bimtek yang di selenggarakan pada tahun 2023 ini diikuti oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bontang, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nunukan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bulungan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotabaru, Bank Sampah Induk Sehat DLHK Kabupaten Kutai Kartanegara dan Bank Sampah Induk Mahabah Kabupaten Paser.

Kegiatan ini memiliki sasaran yaitu terlaksananya instalasi aplikasi digital pada Bank Sampah di Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan bimbingan teknis ini, materi yang disampaikan adalah Sosialisasi Pelaksanaan Program Kegiatan Pengembangan Digitalisasi Bank Sampah di Ekoregion Kalimantan, Pengelolaan Bank Sampah Berbasis Aplikasi Digital dan Bimbingan Teknis Instalasi dan Penggunaan Aplikasi Digital pada Bank Sampah.

Dalam pemaparan sesi I, Kepala Bidang Fasilitasi Pengendalian Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ekoregion, Rahmadewi menyampaikan bahwa perubahan perilaku menjadi sangat penting dalam pengelolaan sampah dan Bank Sampah merupakan salah satu ekosistem dalam ekonomi sirkular. Sesi I ini dimoderatori oleh Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penerapan Pengendalian Pembangunan Ekoregion, Heri Susanto. Pada sesi ini juga disampaikan materi dari pihak pengembang Aplikasi bank Sampah Digital yakni Direktur Bank Sampah Griya Luhu, Alvina. Dalam paparannya Alvina menyampaikan bahwa saat ini aplikasi ini telah digunakan di 770 bank sampah unit dan 30 ribu nasabah. Selain itu manfaat dari aplikasi bank sampah digital ini adalah hemat waktu, transparansi data, keamanan data terjamin, paperless, akses data lebih mudah dan mudah digunakan.

Pada sesi II, materi yang disampaikan pada sesi ini adalah Bimbingan Teknis Instalasi dan Penggunaan Aplikasi Digital pada Bank Sampah yang disampaikan oleh Direktur Operasional Bank Sampah Griya Luhu, Kadek Ayun Wardimas dari Bank Sampah Griya Luhu. Pada sesi ini dimoderatori oleh Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya, Agung Priyanto. Pada sesi ini Dimas menjelaskan secara detil tentang aplikasi bank sampah dari mulai menyiapkan akun bank sampah Induk, bank sampah unit dan bank sampah nasabah dan melakukan instalasi bank sampah induk di Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Paser.

 

Leave a Reply